I.
PENDAHULUAN
Kesiapan jiwa setiap
individu dalam menerima kebenaran dan tunduk terhadap cahanya itu berbeda-beda.
Jiwa yang jernih yang fitrahnya tiudak ternoda kejahatan akan segera menyambut
petunjuk dan membukakan pintu hati bagi sinarnya serta berusaha mengikutinya
sekalipun petunjuk itu sampai kepadanya hany sepintas kilas. Sedangkan jiwa
yang tertutup awan kejahilan dan diliputi gelapnya kebatilan tidak tergoncang
hatinya kecuali dengan pukulan peringatan dan bentuk kalimat yang kuat lagi
kokoh, sehingga dengan demikian barulah tergoncang keingkarannya itu.
Di dalam Al-Qur’an
terdapat ayat-ayat yang memberi penegasan akan sebuah penyataan. Penegasan itu
berbentuk pernyataan”sumpah” yang langsung difirmankan oleh Allah SWT. Sumpah
dalam konotasi bahasa al-Qur’an disebut qasam. Qasam (sumpah) dalam pembicaraan
termasuk salah satu uslub pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yang
konkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengakui apa yang diingkarinya.
II. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian aqsamul
qur’an?
2.
Apa saja macam-macam qasam?
3.
Apa saja huruf-huruf qasam itu?
4.
Apa saja unsur-unsur pembentuk qasam?
5.
Apa tujuan qasam?
III.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Qasam
Kata Aqsam menurut bahasa yakni bentuk jamak dari isim masdar qasam yang
berarti al-hilf dan al-yamin yang artinya sumpah.[1] Sighot asli qasam ialah fiil (kata kerja)
“aqsama” atau “ahlafa” yang dimuta’addikann (ditransitifkan) dengan ba’ untuk
sampai kepada muqsam bih, lalu disusul dengan muqsam alaih.[2]
Qasam dan yamin
adalah dua kata sinonim, mempunyai makna yang sama. Qasam didefinisikan sebagai
pengikat jiwa agar tidak melakukan atau melakukan sesuatu. Dengan suatu makna
yang dipandang besar, agung, baik secara hakiki maupun i’itiqad, oleh orang
yang bersumpah itu. Bersumpah dinamakan juga dengan yamin (tangan kanan) karena
orang arab ketika bersumpah memegang tangan kanann sahabatnya.[3] Sedangkan
Aqsamul Qur’an menurut istilah berarti ilmu yang membahas arti dan makna sumpah
Allah yang terdapat dalam Al-qur’an.[4]
2.
Macam-macam Qasam
a. Qasam zhahir
Qasam zhahir
adalah sumpah yang didalamnya disebut fi’il qasam atau kata kerja sumpah
seperti firman Allah yang artinya: aku bersumpah demi hari kiamat,
dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri (QS Al-Qiyamah:
1-2).
Maksudnya bila
ia berbuat kebaikan ia juga menyesal kenapa ia tidak berbuat lebih banyak,
apalagi kalau ia berbuat kejahatan.
b. Qasam mudhmar
Qasam
mudhmar adalah qasam yang didalamnya tidak dijelaskan fi’il qasam dan tidak
pula muqsam bihi, tetapi ditunjukkan oleh lam taukid yang masuk pada jawab
qasam. Seperti dalam firman Allah:
Artinya: kamu
sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu dan juga kamu
sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu
dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu
termasuk urusan yang diutamakan. (QS Al-imron:186)
3. Huruf – Huruf
Qasam
a. Huruf wawu, seperti yang terkandung pada
firman Allah dalam Alqur’an.
Artinya;
Maka demi tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah
benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.
b. Huruf ba’, seperti terkandung dalam firman
Allah dalam Alqur’an:
Artinya: aku bersumpah demi hari kiamat.
Bersumpah dengan huruf ba’ bias disertai kata yang
menunjukkan sumpah, sebagaimana contoh diatas danboleh pula tidak
menyertakan kata sumpah.
c. Huruf ta’, seperti yang terkandung pada
firman Allah dalam Alqur’an.
Artinya:
dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu bagian dari rezki yang telah kami berikan
kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang
telah kamu ada- adakan.
4. Unsur Pembentuk
Qasam
a. Muqsam bihi
Muqsam
bihi adalah sesuatu yang dengannya sumpah dilakukan atau dengan kata lain bisa
disebut penguat sumpah. Muqsam bihi ada tiga macam yaitu:
a)
Allah bersumpah dengan dzatnya sendiri.
b)
Allah bersumpah dengan perbuatannya sendiri.
b.
Muqsam alaihi
Muqsam
‘alaihi disebut juga jawab qosam adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk
menguatkannya, mengagungkannya, atau untuk menjadi perhatian terhadap hal yang
terdapat padanya pengajaran-pengajaran,
pandangan-pandangan, manfaat, dan kemadharatan.[6]
c.
Adat Qasam
Adat qasam adalah Sighat yang
digunkan untuk menunjukkan qasam, baik dalam bentuk fi’il maupun huruf seperti
ba, ta, dan wawu sebgaai pengganti fi’il qasam. Contoh qasam dengan memakai
kata kerja, misalnya firman Allah SWT: Artinya:
“Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh:
“Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati”. (tidak demikian), bahkan
(pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah,
akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui (Surat an-Nahl, ayat:38)[7]
5.
Tujuan Qasam
Qasam bertujuan
menegaskan dan menguatkan khabar. Menurut Manna al-Qhaththan, tujuan
qasam dalam al-Qur’an adalah sebagai berikut;
a.
Untuk
mengukuhkan dan mewujudkan muqsam ‘alaih. karena itu, muqsam ‘alih berupa
sesuatu yang layak untuk dijadikan sumpah, seperti hal-hal yang tersembunyi,
jika qasam itu dimaksudkan untuk menetapkan kebenaran.
b.
Untuk
menjelaskan tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-qur’an[8]
IV.
KESIMPULAN
1.
Qasam didefinisikan sebagai pengikat jiwa agar tidak melakukan atau
melakukan sesuatu. Sedangkan Aqsamul Qur’an menurut istilah berarti ilmu yang
membahas arti dan makna sumpah Allah yang terdapat dalam Al-qur’an.[9]
2. Macam-macam Qasam
a. Qasam zhahir
Qasam zhahir
adalah sumpah yang didalamnya disebut fi’il qasam atau kata kerja sumpah
b. Qasam mudhmar
Qasam
mudhmar adalah qasam yang didalamnya tidak dijelaskan fi’il qasam dan tidak
pula muqsam bihi, tetapi ditunjukkan oleh lam taukid yang masuk pada jawab
qasam.
3.
Huruf –
Huruf Qasam
a.
Huruf wawu,
b.
Huruf ba’
c.
Huruf ta’
4. Unsur
Pembentuk Qasam
a.
Muqsam bihi
b.
Muqsam alaihi
c.
Adat Qasam
5.
Qasam bertujuan menegaskan dan menguatkan
khabar.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamzah Muchotob, Studi
al-qur’an komprehensif ,
Gama media, Wonosobo, 2003
Hasan Mansur Nasution, Rahasia
sumpah Allah dalam Al-Qur’an, Khazanah Baru, Jakarta, 2002
Manna’ Khalil Al-Qattan. 2009, (Mabahitsu
fi Ulumil Qur’an) Studi Ilmu-ilmu Qur’an,
Jakarta: PT Kerjaya Indonesia
Suhadi. Ulumul Qur’an. Nora Media
Interprise.kudus.2011
[2] Manna’ Khalil Al-Qattan. 2009, (Mabahitsu fi Ulumil Qur’an) Studi Ilmu-ilmu
Qur’an, Jakarta: PT Kerjaya Indonesia.hlm; 413.
[3] Ibid.
Hlm; 414
[5] Ibid. Hal 209
[6] Hasan mansur nasution, Rahasia sumpah Allah dalam Al-Qur’an,
Khazanah baru, jakarta, 2002 hal 14
[8] Suhadi,
Opcit.hlm.276
[9] Hamzah muchotob, Studi al-qur’an komprehensif , Gama
media, Wonosobo, 2003 hal 207
No comments:
Post a Comment